Sabtu, Agustus 14, 2010
11:43 AM |
Edit Entri
GARIS BESAR TEKNIS PENJERNIHAN OLI BEKAS :
1. Storing
Oli bekas dikumpulkan pada bak pengumpul dengan kapasitas tertentu. Oli yang ditampung merupakan oli dengan pengotor lemak, lumpur dan pengotor lainnya. Oli bekas memiliki kenampakan lebih kental dan berwarna hitam.
2. Dewatering
Oli bekas dari bak pengumpul akan dikenai proses penghilangan air. Proses ini disebut proses dehidrasi. Oli dipompa menuju bak dehidrasi dan selanjutnya akan dipanasi hingga suhu tertentu sehingga air akan menguap dari oli.
3. Cooling
Oli yang telah dikenai proses dehydrasi didinginkan sampai suhu kamar . Oli dipompa menuju bak pendingin. Bak pendingin dilengkapi dengan blower dan pengaduk. Pendinginan ini dibutuhkan untuk proses selanjutnya.
4. Mixing
Oli bekas selanjutnya direaksikan dengan asam kuat. Pereaksikan dengan asam ini dimaksudkan untuk mengembalikan performa oli yang telah rusak. Pereaksikan dengan asam akan menyebabkan oli menjadi dua fase. Fase beningan yang berupa oli yang telah baik dan fase padat berupa kotoran yang mengumpul.
5. Decanting
Oli dari mixer dipompa menuju bak penampung. Bak penampung ini juga berfungsi sebagai alat pemisah fase beningan dan padatan. Fase beningan akan dilakukan proses penjernihan. Fase padatan dikeluarkan dari bawah untuk dikenai proses yang lain agar tidak membahayakan lingkungan.
6. Adsorbing
Oli beningan dipompa menuju bak penjernih. Oli dalam bak penjernih akan diaduk bersama dengan lempung sebagai bahan adsorbent.
7. Filtrasi
Oli bersama dengan lempung akan dikenai proses penyaringan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan oli bening. Lempung akan tertahan bersama kotoran yang terikat dengannya sedangkan oli akan terus. Jenis filter yang digunakan adalah filter press.
8. Penampungan Akhir
yang telah memiliki standar performa baik. Oli ini ditampung dalam bak yang dilengkapi pompa untuk selanjutnya akan diisikan ke drum-drum.
Label:
teknologi
|
8
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)