Cari Artikel

TopOfBlogs

LINK EXCHANGE

Kamis, Mei 06, 2010
Jakarta: Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kwik Kian Gie menilai proses pengangkatan Sri Mulyani sebagai Managing Director World Bank sangat mengejutkan dan tidak wajar. Kwik juga sangat heran orang sekaliber Robert Zoellick, Presiden Bank Dunia tak punya aturan atau tata krama sama sekali.

"Ia (Robert) menawarkan jabatan kepada menteri sebuah negara tanpa persetujuan dari presidennya. Ketika diterima Sri Mulyani, baru diberitahu ke presiden baru presiden kelabakan ingin cari kontak dengan Robert," ujar Kwik dalam program acara Metro Hari Ini di MetroTV, Jakarta, Rabu (5/5).

Lebih aneh lagi, tambah Kwik, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima tawaran Robert dan dengan bangga mengucapkan selamat. "Mestinya marah. Misalnya manajer dibajak, kan marah jangan begitu. Kalau kita bersahabat jangan begitu," kata Kwik.

Masalah lain lagi adalah Sri Mulyani sedang berperkara. Ia sedang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi dana kasus bailout Bank Century. Kwik juga tak habis pikir dengan keputusan Bank Dunia yang menjunjung tinggi korporat gorvernance dan penegakan hukum kepada orang yang masih bermasalah dengan hukum.

"Lebih kurang ajar lagi menawarkan jabatan yang begitu penting cuma 25 hari efektif. Sopir saja satu bulan satu setengah bulan. Kontrak kerja manajer rendahan saja ada jangka waktu, tidak 25 hari," ujarnya.

Kwik juga mengaku bingung dengan sikap Sri Mulyani. Dulu waktu zaman Presiden Megawati Sukarnoputri, Sri Mulyani adalah fungsionaris IMF. Ia lalu menerima tawaran SBY menjadi menteri keuangan. "Lalu di tengah-tengah dalam KIB kedua, ditawari berbakti ke negara-negara lain langsung diterima. Ini ada apa?," tanya Kwik.

Kwik menganggap alasan Sri Mulyani bersikap demikian sangat penting untuk diketahui. Apalagi, saat ini sedang diperiksa KPK. Kwik juga mengkritik Robert Zoellick dan Bank Dunia. "Seolah-olah Robert orang hebat. Padahal, kritik dunia Barat terhadap tiga lembaga itu (Bank Dunia dan IMF) sudah bertubi-tubi. Sekarang, mereka sendiri tengah pusing menghadapi ini semua," kata Kwik.

Mundurnya Sri Mulyani juga tak serta merta kasus hukum yang membelitnya selesai. Apalagi, anggota dewan mendesak Sri Mulyani perlu dicekal. "Apa beda secara prinsip dengan pengusaha nakal yang di tengah-tengah pemeriksaan dengan cara apapun lari ke Singapura lalu dilindungi. Kedudukannya terhormat tapi secara prinsip sama," Kwik membandingkan.

Kwik juga menganggap mundurnya Sri Mulyani dari menkeu karena menerima tawaran Bank Dunia, dipaksakan dan direkayasa. Apa yang dilakukan Robert Zoellick dan Bank Dunia dianggap sebagai intervensi terhadap kedaulatan sebuah negara. "Intervensi di dalam proses hukum yang luar biasa, saya menyebutnya inoptima forma," kata Kwik.

0 komentar:

Posting Komentar

TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

BLOG TOOL