Cari Artikel

TopOfBlogs

LINK EXCHANGE

Rabu, Juni 09, 2010
Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) prihatin atas penayangan potongan video porno mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari yang sering muncul di televisi. Tayangan tersebut dinilai berdampak buruk bagi anak-anak yang melihatnya. Komnas PA mendesak televisi menghentikan tayangan tersebut.

"Stop tayangan itu di TV!" kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait kepada detikcom, Rabu (8/6/2010).

Arist menilai, tayang potongan video yang dibintangi mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari itu di televisi akan menimbulkan dampak buruk bagi anak-anak yang menyaksikannya.

Tak hanya itu, misalnya jika pelakunya memiliki anak dan keluarga, tentunya penayangan video itu akan menimbulkan trauma berkepanjangan bagi anak dan keluarga pelaku video porno tersebut.

"TV kita terlalu vulgar ditonton anak dan remaja. Menyiarkan berulang-ulang ini seperti candu," katanya.

Menurut pria berewokan ini, tak bisa disalahkan jika anak-anak menyaksikan video tersebut. Sementara orang tua sudah melakukan pengawasan ketat, tetapi tayangan itu justru hadir secara vulgar di ruang keluarga melalui tayangan televisi.

"Orang dewasa saja mencari, apalagi anak dan remaja. Nggak bisa disalahkan mereka," imbuhnya.

Untuk menghentikan penayangan video tersebut di televisi, lanjut Arist, Komnas PA akan meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memperingatkan dan melarang stasiun televisi menyiarkannya lagi.

Komnas PA juga mendesak kepolisian segera mengusut siapa pelaku penyebaran video yang berdurasi antara 2 sampai 8 menit itu ke masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar

TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

BLOG TOOL